Selasa, 10 Februari 2009

Hujan salju melumpuhkan London

Hujan salju melumpuhkan London

Anton Alifandi
Produser BBC Siaran Indonesia



Walau turun salju, Walikota London Boris Johnson tetap naik sepeda ke kantornya
Walau turun salju, Walikota London Boris Johnson tetap naik sepeda ke kantornya
Sepanjang pekan ini, banyak wilayah di Inggris diselimuti salju tebal.

Di tengah-tengah hujan salju yang menyelimuti kota London awal minggu ini, walikota Boris Johnson tetap saja mengayuh sepedanya ke kantor.

Meskipun berbadan subur, atau mungkin justru karena badannya yang tambun Pak Walikota sering bersepeda ke kantor.

Dia juga sering terlihat jogging di sekitar rumahnya. Senin lalu Boris, begitu panggilan akrab masyarakat London, termasuk di antara minoritas warga London yang bisa sampai ke kantor.

Hujan salju terlebat dalam 20 tahun terakhir membuat sebagian besar bus kota tidak bisa keluar dari garasi, dan jaringan kereta api di London lumpuh.


Walikota London mengatakan London tidak mempunyai kendaraan pembersih salju yang jarang jatuh di kota ini.


Pak Walikota yang bekas wartawan ini terkenal cerdas meski suka melucu dan berlagak tolol.

Tapi ketika ditanya media tentang angkutan kota yang lumpuh, Pak Walikota menjawab dengan raut muka dan nada serius.

Menurutnya berbahaya seadainya bus kota dibolehkan beroperasi pada saat jalan-jalan belum dibersihkan dari salju.

Dia mengatakan London tidak mempunyai kendaraan pembersih salju yang jarang jatuh di kota ini.

Dia mengatakan fasilitas semacam itu mahal sekali dan percuma bila dibeli dan hanya dipakai 20 tahun sekali.

Jawaban ini dia sampaikan karena kalangan bisnis di London kesal dengan kerugian yang mereka tanggung akibat pegawai yang mangkir.

Bandar udara ditutup

Ribuan penumpang terpaksa menginap di London karena empat bandar udara di kota ini tidak berfungsi.

Padahal menurut para pengusaha di sini, salju yang jatuh di kota London tidak ada apa-apanya dibanding dengan salju yang setiap musim dingin turun di Eropa Daratan dan Amerika Utara.

Di tempat-tempat itu, tidak mungkin sistem angkutan lumpuh seperti yang dialami oleh kota London.


Bus sempat tidak berfungsi penuh selama satu hari

Salju deras yang jatuh hari Senin membuat ratusan sekolah tutup.

Hari itu karena kebetulan libur kerja, saya mengantar anak saya ke sekolah.

Tetapi ternyata sekolah tutup dan anak-anak dipulangkan.

Sebagian besar orang tua mengerti keputusan sekolah karena peristiwa semacam ini langka dan senang melihat anak-anak sesekali meluncur di atas hamparan salju dan saling melempar bola salju.

Apalagi banyak orang tua yang hari itu juga tidak bisa masuk kerja.

Orang tua kesal

Tetapi ketika keesokan harinya, masih banyak sekolah ditutup, banyak orang tua kesal.

Mereka sudah harus bekerja sementara anak-anak tidak bisa ditinggal di rumah begitu saja, mencari pengasuh anak secara mendadak tidak gampang.

Mereka juga merasa para guru tidak memberi teladan yang baik, hanya ada kesulitan sedikit saja, sekolah ditutup.

Para wakil persatuan guru membela diri dengan mengatakan mereka hanya bisa bertindak berdasarkan informasi yang mereka peroleh saat itu, berdasarkan nasehat badan meteorologi dan polisi.

Dan waktu itu nasehat yang mereka dapat adalah cuaca masih buruk dan bisa berbahaya bagi para murid.


Anak-anak menikmati permainan di luar dengan salju

Saya pikir kota yang saya tinggal ini siap menghadapi segala macam keadaan darurat, entah karena ulah manusia ataupun gejala alam.

Ternyata hujan salju saja sudah bisa membuat roda kehidupan berhenti.


Berita utama saat ini
Hujan salju melumpuhkan London
Kontroversi video Pangeran Harry
Keluhan warga kelas bawah Inggris
Polemik soal euro vs poundsterling

Tidak ada komentar: