Selasa, 10 Februari 2009

AS 'akui' buat propaganda di Irak

iraqpaper
Bisakan warga Irak percaya pada koran yang mereka baca?
Militer Amerika Serikat di Irak secara tersirat mengakui propaganda dengan memasang banyak artikel di koran-koran Irak guna memperbaiki citra mereka di negara itu.

Suratkabar the Los Angeles Times mengatakan departemen pertahanan Amerika, Pentagon, secara rahasia membayar koran-koran Irak untuk memuat berita-berita atau artikel yang memuji-muji Amerika Serikat.

Banyak berita yang disajikan seperti laporan yang independen, kata suratkabar Los Angeles Times.

Ketika ditanya mengenai masalah ini, jurubicara Amerika di Baghdad mengatakan tokoh perlawanan Irak yang menjadi burunan utama, Abu Musab al-Zarqawi, juga menggunakan media.

"Dia (Zarqawi) melakukan penculikan, pemenggalan, ledakan-ledakan, supaya mendapat peliputan internasional sehingga kelihatan dia mempunyai kemampuan yang lebih besard dari yang sebenarnya dia miliki," kata May Jend Rick Lynch di Baghdad.

"Dia berbohong kepada warga Irak. Kami tidak berbohong, kami tidak perlu berbohong," tambahnya.

"Kami memang memberdayakan para komanda kami dengan kemampuan untuk memberikan informasi kepada publik Irak, tetapi semua yang kami lakukan didasarkan pada fakta bukan didasarkan pada fiksi."

Dalam laporan yang diterbitkan hari Rabu, Los Angeles Times mengatakan artikel-artikel yang diterbitkan koran-koran Irak itu menggembar-gemborkan kerja tentara Amerika Serikat dan tentara Irak.

Times mengatakan, berita-berita tersebut ditulis oleh para serdadu Amerika dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh seorang penerjemah departemen pertahanan yang kemudian membantu memasukkannya ke koran-koran Baghdad.

LA Times mengatakan, berita-berita itu kemudian disajikan sebagai laporan yang tidak memihak oleh para wartawan independen, seolah bukan berasal dari militer Amerika Serikat.

Meskipun banyak berita itu yang berupa fakta, tetapi hanya bersifat laporan sepihak dan tidak memuat informasi yang membuat Amerika atau pemerintah Irak menjadi jelek, kata suratkabar LA Time menambahkan.

Wartawan BBC di Baghdad, Caroline Hawley, mengatakan tuduhan itu merupakan hal yang memalukan bagi militer Amerika pada saat mereka berusaha menggalakkan transparansi di Irak.

Tidak ada komentar: